
Para penjual air keliling mengambil air dari
kolam penampungan PDAM di Kauman Tengah, Semarang. satu kaleng air
dijual Rp 1000.kompas.com
Keadaan ini tentunya sangat berbanding terbalik dengan keadaan kehidupan para Politisi,pejabat Negara ,wakil rakyat, yang dapat memenuhi segala kehidupan mereka dengan mudah dan fasilitas yang sudah disediakan oleh negara.Lihat saja para anggota Dewan yang terhormat itu yang datang untuk sidang saja sudah jam berapa dan juga tidak dihadiri oleh seluruh anggotanya masih saja mnerima segala macam fasilitas dengan gratis,tanpa perlu mengeluarkan keringat dan kerja keras.Masih Pantaskah mereka ini menjabat sebagai wakil rakyat.Bandingkan lagi dengan kehidupan para koruptor di negeri ini yang masih hidup bebas dan jumlahnya semakin hari semakin menggurita saja.Orang -orang seperti ini pantasnya bukan hanya dimiskinkan saja,melainkan harus dipaksa kerja rodi ,biar mereka merasakan betapa sulitnya mencari recehan rupiah itu, jangan seenaknya saja merampas uang rakyat yang bukan menjadi miliknya.
Contoh kehidupan nyata para kaum pinggiran dibawah ini bisa menjadi perbandingan untuk mengambil keputusan yang lebih sepadan buat para pelaku Koruptor di negeri ini,yang tiada henti melanda negeri ini dan entah sampai kapan berhenti.
Pak Yamto (55 tahun) seorang penjual Air di Pasar Johar Semarang ini sudah 27 tahun berjualan air.Jam 03 .00 pagi di tengah orang lain lagi tidur nyenyak dia sudah berjuang dengan dagangan airnya.Dalam satu gerobak terdapat 10 kaleng air dan satu kaleng berisi 18 liter air.untuk pengambilan air satu gerobak itu Pak Yamto harus membayar Rp 2.000 untuk kas RT .Harga jual satu kaleng air ke pelanggan adalah Rp.1.000.
Dengan berjualan air ini Pak Yamto mampu menyekolahkan anaknya sampai tamat SMA.Tapi setelah Zaman Reformasi 1998,penghasilannya tak bisa dipastikan.Sekarang ini untuk menamatkan sekolah anaknya yang ke empat sampai harus mengutang.Pak Yamto adalah generasi ketiga dalam menjalankan usaha jual air ini.Dulu bapak dan kakeknya juga penjual air.

Dua bocah bersaudara di kelurahan Lantora,
Polewali Mandar, Sulawesi Barat diduga menderita busung lapar lantaran
Nurhayati, janda yang juga tante kedua sang bocah yang merawatnya sejak
kecil tak mampu memberi asupan gizi yang cukup kepada kedua ponakannya.
Pendapatannya sebagai pedagang sayur tak cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidup keluarganya.kompas.com
Nurhayati tidak bisa berbuat apa-apa melihat kondisi kedua bocah ini,karena kalau tidak berjualan sehari saja akan susah membayar cicilan utang sebanyak 5 tahun dari Bank yang harus dilunasi beberapa tahun.Sebetulnya Nurhayati berhak dapat beras Raskin sebanyak 15 kg setiap bulan,namun yang diterima hanya 3 kg sebulan dan juga tidak rutin.Ayah bocah ini sudah meninggal 4 tahun lalu,sedangkan ibunya sudah meningalkan kedua bayi ini dengan alasan ingin mengurus harta danwarisan suami di Kalimantan dan sampai sekarang tidak ada beritanya hampir lima tahun.
Waktu Pemilu Gubernur Sulawesi Barat setahun lalu ,bocah ini sempat mendapat simpati dari berbagai kalangan politisi dan juga Dinas kesehatan,berbagai bantuan makanan diterima,kemudian perhatian semakin meredup dan hilang sejalan dengan berakhirnya pesta Demokrasi itu.
Beberapa waktu yang lalu juga ada seorang bayi yang berumur beberapa hari terpaksa hidup ditrotoar karena tempat tinggalnya digusur.
Tentunya akan banyak lagi kehidupan kaum pinggiran lainnya yang belum sempat terekam oleh media cetak ,media online maupun elektronik yang hidupnya sungguh sangat memprihatinkan dan jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan makan saja.

Seorang bayi berumur 23 hari terpaksa tinggal
di kolong jembatan layang Jalan Pemuda karena kontrakannya digusur
Pemprov DKI,

Terdakwa Gayus Halomoan Tambunan meninggalkan
ruang sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin
(20/2/2012). Majels hakim batal membacakan putusan terhadap mantan
karyawan Dirjen Pajak tersebut dalam kasus dugaan suap terkait
kepengurusan keberatan pajak PT Metropolitan Retailmart.kompas.com

Terdakwa kasus proyek Wisma Atlet Sea Games,
Muhammad Nazaruddin tiba di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu dimintai
keterangan terkait penyelidikan kasus pembangunan Fasilitas Olahraga
Hambalang, Sentul, Jawa Barat.kompas.com
Coba kita bandingkan dengan para pencuri motor,pencuri HP dan pencuri jalanan,yang selalu babak belur,bahkan sampai meregang nyawa hanya untuk duit yang tidak seberapa nilainya.Apakah masih pantas para koruptor itu diperlakukan secara istimewa.Pantasnya Para Koruptor itu perlu diperlakukan seperti maling pada umumnya tanpa pandang bulu.
Selain dengan membuat miskin para pelaku koruptor dengan jalan menyita seluruh hartanya yang diperoleh dengan jalan korupsi,para koruptor perlu diganjar dengan hukuman penjara yang maksimum dan ditambahkan dengan hukuman kerja rodi,biar tahu bagaimana sulitnya mencari duit.Semoga dengan memiskinkan hidup para koruptor dan tambahan kerja rodi membuat efek jera buat yang lainnya.Salam Kompasiana.

Ahmad Zaenuri Arifin (24) tergeletak lemah di
Ruang UGD Rumah sakit Sunan Kalijaga Demak. Ia dihakimi masssa
gara-gara mencuri sebuah HP di rumah kos-kosan, (kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar